Pages

Minggu, 23 Oktober 2011

Web Programing

Berdasarkan basis pengembangan aplkasi (software) dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu :

1. Aplikasi berbasis Desktop

Aplikasi berbasis desktop dikembangkan untuk dijalankan di masing klien (komputer pengakses aplikasi pengolahan database). Database diletakkan disservaer sedangkan aplikasinya diinstal di masing – masing klien. Bahasa pemrograman yang digunakan untuk aplikasi tipe ini biasanya adalah Borland Delphi, Visual basic, java netbean, dsb. Pada aplikasi berbasis desktop, aplikasi dibangun dengan menggunakan tool tertentu, kemudian dikompilasi. Hasilnya dapat langsung digunakan dalam komputer.

2. Aplikasi berbasis Web.

Aplikasi berbasis web tidak perlu diinstal dimasing klien pengakses aplikasi karena aplikasi cukup dikonfigurasi di server. Kemudian klien mengakses dari browser seperti Internet Explorer, Opera, Firefox,. Executor aplikasi dilakukan oleh web server seperti Apache, IIS, Xitami, dan lain- lain.

Perbedaan lain aplikasi desktop dan web adalah bahwa untuk aplikasi berbasis desktop peningkatan kecepatan dan kinerja aplikasi dengan mengoptimasi penggunaan memori, manajemen proses, dan perubahan pengaturan Input-output. Pada aplikasi berbasis web, faktor yang menentukan kinerja aplikasi adalah kecepatan akses database dan kecepatan akses jaringan dan internet.

Dasar HTML

Internet pada saat pertama kali muncul masih berbasis teks dimana user yang mengaksesnya masih menggunakan suatu terminal yang tidak user friendly. Seiring perkembangan internet yang makin maju dan cepat serta ditunjang dengan hardware yang semakin baik, maka orang mulai berpikir bagaimana agar tampilan internet menjadi semakin baik, sampai akhirnya ditemukanlah standar baru yang disebut HTTP dan HTML.

Dengan HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) membuat user dapat mengakses suatu halaman web melalui protocol TCP/IP menjadi lebih mudah. Sedangkan HTML (Hyper Text Markup Language) memungkinkan seorang desain web menjadi lebih mudah dalam mendesain web. HTTP dan HTML kemudian dikenal dengan istilah baru yakni WWW (world Wide Web).

Cara kerja WWW (baca: web) adalah menampilkan file – file HTML yang berasal dari server web di computer client dengan menggunakan program – program khusus, yakni browser. Browser pada client mengirimkan peermintaan (request) ke server web, yang kemudian dijawab oleh server web dengan cara mengirimmkan file – file dalam format HTML. File- file HTML ini berisi instruksi – instruksi yang kemudian diterjemahkan oleh browser yang ada dikomputer client (users).

HTTP bisa dianggap sebagai sistem yang bermodel client/server. Dimana browser berfungsi sebagai Client mengirimkan suatu permintaan ke Serverweb (request) untuk mengirimkan dokumen web yang dikehendaki pengguna. Server web lalu memenuhi permintaan ini, dan mengirimkan jawabannya melalui jaringan kepada browser. Setiap permintaan akan dilayani sebagai koneksi yang terpisah.

HTML dikenal sebagai standar bahasa yang digunakan untuk menampilkan dokumen web. Ynag bisa dilakukan dengan HTML yaitu:

1. Mengontrol tampilan dari web page dan contentnya.

2. Mempublikasikan dokumen secara online sehingga bisa diakses dari seluruh dunia.

3. Membuat online form yang bisa digunakan untuk menangani pendaftaran, transaksi secara online.

4. Menambahkan obyek – obyek seperti image, audio, video dan juga java applet dalam dokumen HTML.

Browser merupakan suatu perangkat lunak yang berada dikomputer client yang mempunyai tugas untuk menerjemahkan informasi yang diterima dari server web dan menampilkannya pada layer computer penerima. Contoh : Internet Explorer, Netscape navigator, Opera, Mozilla, Lynx, dan lain – lain.

Server web adalah perangkat lunak yang khusus yang bertugas melayani permintaan – permintaan dari browser akan dokumen – dokumen yang tersimpan didalamnya. Contoh :

1. Apache

Merupakan server web yang paling populer dan memiliki rangking pertama dalam prosentase penggunanya. Apache bisa digunakan diberbagai platform OS. Contoh: Linux, Windows, dan lain – lain.

2. IIS (Internet Information Services)

Digunakan disistem operasi Windows NT dan Windows 2000.

3. PWS (Personal Web Server)

Digunakan disistem operasi windows 9x.

4. WAMP

Website terbagi menjadi 2 :

1. Website Statis

Merupakan jenis web dimana informasi yang ditampilkan selelu tetap dan tidak terkoneksi ke suatau database. Website jenis ini memungkinkan user hanya bisa melihat isi dari website tersebut tanpa bisa melakukan interaksi. Yang bisa dilakukan user hanya mengklik link atau image yang ada untuk berpindah dari halaman yang satu ke halaman yang lain. Website jenis ini biasanya hanya berisi tag-tag HTML murni, CSS dan javascript sebagai scripting languagenya.

2. Website Dinamis

Dibagi menjadi 2 yaitu :

- Client-side technologies

Adalah teknologi web programing dimana script dijalankan dikomputer client, tanpa berinteraksi dengan server . Di client side teknologi, code script bisa dilihat oleh user.

Salah satu kelemahan dari Client Side Technologies adalah browser Specific, artinya jalan tidaknya script sangat bergantung pada browser yang digunakan.

Contoh script yang termasuk di dalamnya : Java Script, VB Script, Active X Control, java Applets.

- Server Side Technologies

Adalah teknologi web dimana script dijalankan di server, kemudian hasil dari pemrosesan itu kemudian dikirimkan dari pemrosesan itu kemudian dikirimkan ke client (browser) dalam bentuk HTML murni, sehingga bisa ditampilkan oleh pengguna.

Beberapa keunggulan Server Side technologies :

1. Tidak tergantung pada browser

2. Lebih aman, karena script diserver tidak bisa dilihat browser.

3. Waktu load lebih cepat karena yang didownload adalah dokumen HTML murni.

Contoh script : PHP, ASP(Active Server Page), CGI(Common Gateway Interface).

Sekitar World Wide Web

World Wide Web atau biasa disebut web saja adalah sumber data dan informasi yang dapat diakses oleh semua orang melalui jaringan internet. Tiga komponen pokok yang menjadi tulang punggung keberadaan sebuah web adalah :

- URL = Alamat dimana data atau informasi berada

- HTTP = Protokol/bahasa yang digunakan untuk mengakses informasi.

- HTML = Sumber informasi itu sendiri yang berbasis link dan hypertext

Penjelasan

URL(Uniform Resource Locator) adalah standar pengelamatan sebuah file di internet yang dirancang khusus untuk digunakan dengan browser WWW seperti Netscape, Internet Explorer atau Mozaic.

HTTP (Hyper Text transfer Protocol) adalah salah satu dari beberapa protocol yang digunakan sebagai bahasa komunikasi antar server. Protocol dapat berupa protocol web (http), telnet, News, Gopher atau FTP.

HTML adalah bahasa interpreter, bukan bahasa pemrograman yang sebenarnya seperti bahasa C++, Delphi, Visual Basic, atau java yang harus dikompilasi telebih dahulu sebelum dieksekusi. Browser yang digunakan untuk melihat dan menampilkan halaman – halaman web seperti Netscape, Internet, Explorer atau Mozaic, sesungguhnya adalah interpreter yang menerjemahkan tag – tag yang diselipkan didalam file ASCII berekstensi HTML atau HTM dan menampilkannya dilayar sesuai dengan tag yang ditemukan.



Kamis, 20 Oktober 2011

FORMAT RENCANA USAHA

FORMAT BUSINESS PLAN


FORMAT PROPOSAL TERTULIS

1. COVER DEPAN

1.1 Gambar dan Design menarik

Gambar dan design cover depan proposal harus dapat mewakilkan jenis dan karakter dari usaha yang tercerminkan dari design dan warna yang sesuai.

1.2 Logo / Lambang Usaha

Digunakan untuk mempermudah dan membedakan usaha kita di mata konsumen dalam mengingatkan usaha kita dibandingkan dengan pesaing dan nama usaha yang sama.

1.3 Informatif ( nama, alamat, contact no )

Berisi informasi nama usaha, domisili / alamat tempat usaha serta nomor telepon yang dapat dihubungi apabila calon investor ataupun konsumen ingin menghubungi.

2. PENDAHULUAN

2.1 Sejarah Berdirinya Usaha

Sejarah berdirinya usaha menggambarkan kepada calon investor dasar atau landasan usaha ini berdiri apakah cukup kuat secara pengalaman dan keutuhan individu yang terlibat didalamnya.

2.2 Visi & Misi Usaha

Visi merupakan cita-cita yang ingin dicapai usaha dalam jangka panjang (What to Be? )

Misi merupakan cara-cara yang digunakan usaha dalam mencapai visi usaha (How to Be ?). Misi dapat berupa pernyataan kalimat atau kata yang mengingatkan pelaku usaha untuk bekerja sesuai Misi dalam mencapai Visi.

3. ASPEK PEMASARAN

3.1 Gambaran Umum Pasar ( STP )

Segmen Pasar merupakan gambaran umum dari konsumen usaha kita

Target Pasar merupakan sasaran khusus bagi konsumen potensial dari usaha kita.

Positioning adalah bagaimana kita menempatkan usaha kita diantara pesaing usaha yang sejenis.

3.2. Permintaan

· Perkiraan / prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk.

· Proyeksikan permintaan konsumen dalam beberapa periode / tahun mendatang seperti kenaikan x % per tahun sesuai kenaikan jumlah penduduk

Tahun

Perkiraan Permintaan

( dalam Unit )







3.3. Penawaran

· Penawaran dari produk pesaing sejenis di pasar

Nama Perusahaan

Pesaing

Kapasitas Produksi / Tahun

( dalam Unit )







· Proyeksi penawaran dalam beberapa periode / tahun mendatang. Proyeksi penawaran disesuaikan dengan permintaan seperti kenaikan x % per tahun sesuai pertumbuhan ekonomi.

Tahun

Perkiraan Penawaran

( dalam Unit )







3.4. Rencana Penjualan dan Pangsa Pasar

Rencana Penjualan adalah rencana produk yang akan dijual dalam waktu 1 tahun disesuaikan dengan kondisi permintaan dan penawaran.

Pangsa Pasar adalah bagian dari penjualan produk kita dibandingkan dengan penjualan total produk sejenis dalam industri

Tahun

Permintaan

(A)

Penawaran

(B)

Peluang

(C = A-B)

Rencana

Penjualan

Pangsa Pasar

(E = DX100% / C)



















3.5. Strategi Pemasaran Perusahaan dan Pesaing

Strategi Pemasaran Perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7 P dengan alat analisis SWOT menurut Kottler yang terdiri atas :

3.5.1. Product

Strategi mengenai bagaimana produk usaha kita dapat menarik hati konsumen untuk membelinya. Produk usaha kita dapat dibedakan berdasarkan mutu / kualitas, ukuran, desain, kemasan, dan kegunaan lebih dibandingkan pesaing.

3.5.2. Price

Strategi mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen dari segi harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada produk dengan harga yang lebih murah. Selainnya itu dari segi harga, kita dapat membedakan produk kita berdasarkan harga satuan dan harga grosir, syarat pembayaran, diskon/potongan harga,

3.5.3. Promotion

Strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal oleh konsumen melalui beberapa cara :

· Advertising (Iklan)

Beriklan dapat dilakukan melalui media berikut :

- Media Cetak : Brosur, spanduk, poster, iklan majalah/koran.

- Media TV dan Radio : Iklan TV, Jingle Iklan Radio

· Sales Promotion

Promosi melalui acara / pameran yang digelar di tempat keramaian dimana konsumen produk berada dan juga dilakukan penjualan ditempat.

· Personal Selling

Promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba produk langsung.

· Public Relation

Cara promosi ini cenderung untuk membuat image perusahaan baik dimata konsumen bukan mempromosikan produk secara langsung. Umumnya dilakukan oleh perusahaan besar.

3.5.4. Placement

Merupakan cara untuk mendistribusikan produk kita untuk sampai ke tangan konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan dapat secara langsung ke konsumen atau melalui pedagang perantara seperti wholesaler (pedagang besar) atau retailer (pedagang kecil).

3.5.5. People

Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak langsung.

3.5.6. Process

Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik ataupun proses pelayanan terhadap konsumen.

3.5.7. Physical Evidence

Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Seperti tempat yang menarik dan bersih untuk restoran.

Note :

· Semua strategi pemasaran yang dibuat berdasarkan 7 P diatas haruslah dibandingkan dengan strategi pemasaran yang diterapkan oleh pesaing. Strategi pemasaran yang kita buat harus berbeda dan lebih unggul dalam menarik konsumen.

· Semua strategi pemasaran yang dibuat pastilah mempunyai anggaran / biaya sehingga perlu dicatat biaya yang dikeluarkan per bagian P.

4. ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN

4.1 Aspek Organisasi

· Nama Perusahaan / Usaha

· Nama Pemilik / Pimpinan

· Alamat kantor dan tempat usaha

· Bentuk Badan Hukum ( Kalo berbentuk Badan Hukum )

· Struktur Organisasi

· Jabatan, Jumlah staf, Uraian Tugas, dan Penggajian

Jabatan

Uraian Tugas

(A)

Jumlah

(B)

Gaji / Bulan

(C)

Total

(BxC)

Pimpinan





1. Direksi





Staf





1. Bag. Pemasaran





2. Bag. Produksi





3. Bag. Keuangan





Total Gaji / Bulan


4.2. Perijinan

Perijinan yang perlu disiapkan sebelum usaha dimulai dan disertai dengan biaya pengurusannya. Apabila usaha kita tidak berbentuk badan hukum maka perijinan tidak kompleks tetapi hanya perlu perijinan dari wilayah sekitarnya (paling tidak sampai ijin kecamatan / kelurahan ) disertai keterangan dari pihak RT / RW dimana usaha kita berada.

Sedangkan bila usaha kita akan berbentuk badan hukum maka perijinan yang diperlukan adalah : ijin prinsip (dari instansi terkait), SITU (Surat Ijin Tempat Usaha), TDP ( Tanda Daftar Perusahaan), Akta Pendirian Perusahaan, dll. Semua biaya diatas berkisar antara 5-7 jt untuk berbentuk PT (Perseroan Terbatas) tergantung wilayah usaha dan dikerjakan semuanya oleh NOTARIS.

4.3 Kegiatan Pra Operasi dan Jadwal Pelaksanaan

Kegiatan sebelum usaha dimulai disertai dengan jadwal pelaksanaan yang diatur berdasarkan periode tertentu ( mingguan atau bulanan ).

KEGIATAN

JADWAL PELAKSANAAN

( Dalam Mingguan )

1

2

3

4

1. Survey Pasar





2. Menyusun Rencana Usaha





3. Perijinan





4. Survai tempat usaha





5. Survai Mesin / Peralatan





6. Pemasangan Sarana Penunjang





7. Mencari tempat kerja





8. Uji Coba Produksi





9. Operasional





4.4 Inventaris Kantor dan Supply Kantor

Inventaris kantor untuk barang yang umur produknya lebih dari 1 tahun.

Inventaris / Perangkat Kerja

Merk

Jumlah unit

Harga

Jumlah harga






Total Inventaris Kantor


Supply Kantor merupakan biaya untuk menunjang kegiatan administrasi seperti ATK Alat Tulis Kantor ( umur ekonomis 1 tahun atau kurang )

;border-top:none;border-left: none;border-bottom:solid windowtext 1.0pt;border-right:solid windowtext 1.0pt; mso-border-top-alt:solid windowtext .5pt;mso-border-left-alt:solid windowtext .5pt; mso-border-alt:solid windowtext .5pt;padding:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt" valign="top" width="281">

;border-top:none;border-left: none;border-bottom:solid windowtext 1.0pt;border-right:solid windowtext 1.0pt; mso-border-top-alt:solid windowtext .5pt;mso-border-left-alt:solid windowtext .5pt; mso-border-alt:solid windowtext .5pt;padding:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;height:15.7pt" valign="top" width="281">


Jenis Biaya Supply Kantor

Total Biaya per Tahun


Total Supply Kantor

5. ASPEK PRODUKSI

5.1. Produk

Perencanaan yang perlu dilakukan menyangkut produk (output), terutama pada usaha manufaktur dan industri pengolahan adalah:

A. Dimensi Produk

Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi bentuk, ukuran, warna serta fungsinya.

B. Nilai/Manfaat Produk

Manfaat yang dapat ditawarkan oleh produk dapat dibagi dalam 5 tingkatan, yaitu:

- Manfaat inti (core benefit): adalah manfaat yang diberikan untuk pemenuhan terhadap kebutuhan utama konsumen, misalnya kebutuhan berbicara jarak jauh.

- Manfaat dasar (basic benefit): adalah manfaat dasar yang diberikan untuk memecahkan masalah kebutuhan utama, misalnya telepon.

- Manfaat yang diharapkan (expected benefit): adalah manfaat yang diharapkan lebih dari sekedar pemenuhan kebutuhan dasar, misalnya telepon yang dapat dibawa-bawa (HP).

- Manfaat di atas harapan (augmented benefit): adalah manfaat yang dapat diberikan lebih dari yang diharapankan oleh konsumen, misalnya HP yang dapat digunakan untuk SMS.

- Manfaat potensial (potential benefit): adalah semua manfaat yang mungkin dapat diberikan lebih dari sekedar augmented benefit, misalnya HP yang dapat digunakan sebagai lampu senter, kamera, video recorder, video calling, fax, internet, dsb.

C. Kegunaan/Fungsi Produk

- Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh konsumen akhir (pemakai akhir); meliputi:

§ Convenience goods, yaitu produk yang dibutuhkan sehari-hari dan mudah didapat, misalnya beras, gula, teh, permen, dll.

§ Shopping goods, yaitu produk-produk yang dibedakan oleh kon-sumen berdasarkan kualitas, harga, tren, dan gaya. Contohnya adalah baju, telepon seluler, mobil, dsb.

§ Specialty goods, yaitu produk yang mempunyai karakteristik unik dan mempunyai merek yang sudah terkenal; misalnya mobil mewah, jam tangan mewah, dsb.

§ Unsought goods, adalah produk yang kurang dikenal atau dike-tahui umum tetapi kurang diminati, misalnya asuransi

- Produk industri, yaitu produk yang biasa dibeli oleh pelaku usaha produksi lainnya. Biasa dikenal dalam B to B (business to business). Dapat dibagi dalam 3 golongan, yaitu:

· Bahan baku dan suku cadang: merupakan bahan mentah yang akan diproses lebih lanjut.

· Barang modal: yaitu barang-barang yang berumur lebih dari 1 tahun dan tidak untuk dijual belikan.

· Perlengkapan dan jasa bisnis, yaitu produk tidak tahan lama yang membantu operasional perusahaan.

5.2. Proses Produksi

Perencanaan proses produksi pada dasarnya menjelaskan tahapan-tahapan proses yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau output yang dimaksud. Bentuk proses biasa digambarkan dalam lembaran skema atau diagram alur yang disertai dengan keterangan deskriptif.

5.3. Kapasitas Produksi

Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua mesin, peralatan, dan faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam). Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas dilakukan dalam jangka minimal 3 tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya.

Tahun

Rencana produksi (dalam unit)







5.4. Tanah dan Bangunan

Perencanaan tanah dan bangunan berkaitan dengan lokasi untuk kan-tor, tempat usaha, pabrik, gudang, tempat parkir, dll. Untuk keperluan perhitungan kelayakan finansial usaha, maka perlu diperhitungkan ukuran, harga beli atau sewanya.

5.5. Pemasangan Sarana Penunjang

Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi listrik, air, telepon, internet, dan lain-lain.

Jenis Biaya

Jumlah Biaya

1. Pemasangan instalasi listrik


2. Pemasangan instalasi air (PAM)


3. Pemasangan instalasi telepon


4. Pemasangan instalasi internet


5. Dan lain-lain


Total Biaya Pemasangan Sarana Penunjang :


5.6. Mesin dan Peralatan

Baik untuk skenario pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan juga harus dirinci sedetail mungkin proyeksinya. Perencanaan ini tetap selalu berkaitan dengan kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan.

Nama Mesin/Peralatan

Merk

Jumlah Unit

Harga

Jumlah Harga

1.





2.





3.





Total Pembelian Mesin/Peralatan





5.7. Bahan Baku dan Bahan Pembantu

Nama Bahan Baku

Merk

Jumlah Unit

Harga

Jumlah Harga

1.





2.





3.





Total Pembelian Bahan Baku





Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembe-lian, ketersediaan, dan persediaan.

5.8. Tenaga Produksi (Tenaga Kerja Langsung)

Perencanaan tenaga kerja langsung (TKL), juga perlu memperhatikan hal-hal mengenai kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang dibu-tuhkan, dan persyaratan kerja.

A. Sistem Harian:

Jenis Kegiatan

Tarif/Upah per hari

Jumlah Tenaga Kerja

Jumlah Hari Kerja/Tahun

Jumlah (Rp.)

1.





2.





3.





Total Upah Tenaga Produksi Sistem Harian





B. Sistem Borongan

Jenis Kegiatan

Tarif/Unit

Jumlah Produksi/Tahun

Jumlah Harga Beli

1.




2.




3.




Total Upah Tenaga Produksi Sistem Borongan:




5.9. Biaya Umum Usaha/Pabrik

Sebagai komponen biaya modal kerja yang terakhir, perlu juga diren-canakan biaya-biaya penunjang (sarana dan prasarana), misalnya seba-gai berikut:

Jenis Biaya Umum Usaha/Pabrik

Jumlah Biaya/Tahun

1. Pemeliharaan mesin dan peralatan


2. Suku cadang, bahan bakar, oli, dsb.


3. Rekening listrik, air, telepon.


4. Pemeliharaan bangunan


Total Biaya Umum Usaha/Pabrik per tahun:


6. ASPEK KEUANGAN

6.1. Strategi Sumber Pendanaan Usaha

Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional ada-ah tersedianya lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi meng-impun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya. Lembaga inter-ediasi yang ada dibedakan dalam 3 kategori yakni :

a. Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan

b. Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang Koperasi

c. Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undang-undang

Lembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim wirausaha di Indonesia diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No. SE-31/MK/2000 tanggal 5 Mei 2000 tentang Pelaksanaan Program PUKK. Dalam hal ini Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Keuangan No.316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 yang menggantikan Surat Keputusan Menteri BUMN/Kepala Badan Pembina BUMN No. Kep.216/M-PBUMN/1999 tanggal 28 September 1999.

Sumber pendanaan dari Program Pembinaan Usaha Kecil dan Kope-asi (PUKK) berasal dari penyisihan laba BUMN termasuk saldo dana Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) tahun-tahun sebe-umnya yang merupakan sumber pendanaan utama dalam merealisir terwujudnya pemerataan kehidupan perekonomian masyarakat mela-ui kemitraan dengan para pengusaha kecil dan koperasi serta ling-ungan masyarakat sekitarnya.

Pelaksanaan Program Pembinaan Usaha Kecil, Koperasi (PUKK) dan Bina Lingkungan dilaksanakan di dalam lingkup masyarakat yang bertujuan untuk mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi rak-yat, melalui pemerataan di sektor ekonomi dimana anggota masya-rakat golongan pengusaha kecil dan koperasi diberi kesempatan untuk melakukan perluasan usahanya, berdasarkan bantuan pinjaman untuk modal kerja / pinjaman lunak yang berasal dari penyisihan laba BUMN.

6.2. Proyeksi Keuangan

Aspek finansial dari proposal bisnis harus dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya 3 perfoema laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut:

A. Sumber Pendanaan

Uraian

Persentase (%)

Jumlah

(a)

(b)

(c = a + b)

1. Modal Sendiri




2. Pinjaman




Jumlah (1+2)




B. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi

Uraian

Banyaknya

Harga/Unit

Jumlah

(1)

(2)

(3 = 1 x 2)

a. Tanah




b. Bangunan




c. Mesin/Peralatan




d. Peralatan Kantor




e. Alat angkut




f. Infrastruktur




g. Biaya pra operasi




Jumlah




C. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Kerja

Uraian

Banyaknya

Harga/Unit

Jumlah

(1)

(2)

(3 = 1 x 2)

a. Bahan Baku




b. Persediaan Bahan




c. Produk dalam proses




d. Piutang




e. Uang Kas




Jumlah




D. Analisa Biaya Tetap

Uraian

Banyaknya

Harga/Unit

Jumlah

(1)

(3)

(3 = 1 x 2)

a. Gaji




b. Penyusutan




c. Bunga Pinjaman




d. Biaya Pemasaran




e. Biaya Lainnya




Jumlah




E. Analisa Biaya Tidak Tetap

Uraian

Banyaknya

Harga/Unit

Jumlah

(1)

(2)

(3 = 1 x 2)

a. Upah




b. Biaya Bahan




Jumlah




F. Proyeksi Aliran Kas Usaha

Uraian

Tahun

1

2

3

4

5

a. Sumber dana (in flow)






b. Penggunaan dana (out flow)






c. Arus kas bersih (net flow = a – b)






d. Keadaan kas awal






e. Keadaan kas akhir (c + d)






6.3. Analisa Kelayakan Usaha

Analisis investasi digunakan untuk mengukur nilai uang atau tingkat pengembalian dari investasi yang ditanamkan dalam suatu usaha pada masa yang akan datang. Hal ini sangat penting dilakukan sebelum implementasi investasi yang sering mempertaruhkan dana yang sangat besar. Dengan melakukan berbagai macam simulasi tersebut, akan diketahui besarnya faktor-faktor resiko yang akan dihadapi, dan yang mempengaruhi layak atau tidaknya suatu rencana investasi. Beberapa metode analisa yang dapat dipergunakan adalah :

A. Metode Non-Discounted Cash Flow

Non-Discounted Cash Flow adalah metode pengukuran investasi dengan melihat kekuatan pengembalian modal tanpa mempertimbangkan nilai waktu terhadap uang (time value of money). Metode yang dipergunakan adalah Pay Back Period (PBP) Method, dengan formula umum sbb:

Total Investasi

Pay Back Period = --------------------------------------- x 1 tahun

Net Income + Depreciation

Metode PBP merupakan alat ukur yang sangat sederhana, mudah dimengerti dan berfungsi sebagai tahapan paling awal bagi penilaian suatu investasi. Model ini umum digunakan untuk pemilihan alter-natif-alternatif usaha yang mempunyai resiko tinggi, karena modal yang telah ditanamkan harus segera dapat diterima kembali secepat mungkin. Kelemahan utama dari metode PBP ini adalah:

· Tidak dapat menganalisa penghasilan usaha setelah modal kembali.

· Tidak mempertimbangkan nilai waktu uang

B. Metode Discounted Cash Flow

Discounted Cash Flow adalah metode pengukuran investasi dengan melihat nilai waktu uang (time value of money) dalam menghitung tingkat pengembalian modal pada masa yang akan datang.

1. Net Present Value (NPV)

NPV didefinisikan sebagai selisih antara investasi sekarang dengan nilai sekarang (present value) dari proyeksi hasil-hasil bersih masa datang yang diharapkan. Dengan demikian, NPV dapat dirumuskan:

NPV = PV of Benefit – PV of Capital Cost atau karena PV = (C / (1+i)n), maka:

+ Σ

Σ

C – C

NPV = ----------- -----------

(1 + i)n (1 + i)n

di mana: i = bunga tiap periode

N = periode (tahun, bulan)

- C = modal (capital)

C = hasil bersih (proceed)

Kriteria yang dipergunakan dalam penilaian NPV adalah sbb:

1). Jika NPV = 0 (nol), maka hasil investasi (return) usaha akan sama dengan tingkat bunga yang dipakai dalam analisis, atau dengan kata lain usaha tidak untung maupun rugi (impas).

2). Jika NPV = – (negatif), maka investasi tersebut rugi atau hasilnya (return) di bawah tingkat bunga yang dipakai.

3). Jika NPV = + (positif), maka investasi tersebut mengun-tungkan atau hasilnya (return) melebihi tingkat bunga yang dipakai.

Kelemahan utama dari metode NPV ini adalah bahwa ia tidak menganalisis pemilihan alternatif usaha-usaha dengan jumlah investasi yang berbeda.

2. Profitability Index (PI)

Metode analisa PI sangat mirip dengan analisa NPV, karena kedu-anya menggunakan komponen perhitungan nilai-nilai sekarang (present value). Perbedaannya adalah bahwa satuan yang dipakai dalam NPV adalah nilai uang, sedangkan dalam PI adalah indeks. Rumus perhitungan PI adalah sebagai berikut:

PV of Benefit

Profitability Index = ---------------------------

PV of Capital Cost

Kriteria penilaian investasi dengan menggunakan PI juga mirip dengan NPV, yaitu sebagai berikut:

-Jika PI > 1, maka investasi dikatakan layak

-Jika PI < 1, maka investasi dikatakan tidak layak

-Jika PI = 1, maka investasi dikatakan BEP

3. Internal Rate of Return (IRR)

Internal Rate of Return didefinisikan sebagai besarnya suku bunga yang menyamakan nilai sekarang (present value) dari investasi de-ngan hasil-hasil bersih yang diharapkan selama usaha berjalan. Patokan yang dipakai sebagai acuan baik tidaknya IRR biasanya adalah suku bunga pinjaman bank yang sedang berlaku, atau suku bunga deposito jika usaha tersebut dibiayai sendiri.

|

Perhitungan IRR secara manual cukup kompleks, karena harus menggunakan beberapa kali simulasi atau melakukan pola try and error. Namun demikian, untuk skenario dua nilai NPV yang telah diketahui sebelumnya, IRR dapat dirumuskan sebagai:

|

|

NPV1

IRR = i1 + (i2 – i1) x ----------------------- x 100%

(NPV1 – NPV2)

di mana: NPV1 harus di atas 0 (NPV1 > 0)

NPV2 harus di bawah 0 (NPV2 < 0)

6.4. Analisa Keuntungan

Analisa keuntungan ditujukan terhadap rencana keuntungan (pene-tapan keuntungan) dengan menyesuaikan atau set-up harga dan volu-me penjualan yang dapat diserap oleh pasar dengan mempertimbang-kan kebijaksanaan dari pesaing. Analisa keuntungan ini harus selalu dilakukan dalam atau dengan acuan periode tertentu.

1. Break Even Point (BEP)

Analisa BEP atau titik impas atau titik pulang pokok adalah suatu metode yang mempelajari hubungan antara biaya, keuntungan, dan volume penjualan/produksi. Analisa yang juga dikenal dengan isti-lah CPV (Cost-Profit-Volume) ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keuntungan minimal yang harus dicapai, di mana pada tingkat terse-but perusahaan tidak mengalami keuntungan maupun kerugian.

Dalam analisa BEP, faktor-faktor biaya dibedakan menjadi:

- Biaya semi variabel, yaitu biaya yang akan ikut berubah jum-lahnya dengan perubahan volume penjualan atau produksi, namun tidak secara proporsional. Biaya ini sebagian akan dibe-bankan pada pos biaya tetap, dan sebagian lagi akan dibeban-kan pada pos biaya variabel.

- Biaya variabel, adalah biaya yang akan ikut berubah secara pro-porsional dengan perubahan volume penjualan atau produksi.

- Biaya tetap, adalah biaya yang tidak akan ikut berubah dengan perubahan volume penjualan atau produksi.

Analisa BEP dihitung dengan formula sebagai berikut:

Biaya Tetap

BEP = --------------------------------------------- x 100%

Hasil Penjualan – Biaya Variabel

atau dapat juga dituliskan sebagai:

Biaya Tetap

|

|

BEP = --------------------------------------

Biaya Variabel

1 -----------------------

Hasil Penjualan

2. Kontribusi Margin

Kontribusi margin adalah selisih antara hasil penjualan dengan biaya variabel. Tujuan utama dari pengukuran kontribusi margin ini adalah analisa penentuan keuntungan maksimum atau kerugian mini-mum. Yang pertama perlu diketahui adalah rasio kontribusi margin, yaitu rasio antara biaya variabel dengan hasil penjualan. Lebih jelasnya, dapat dilihat dari rumusan berikut:

|

|

Biaya Variabel

Rasio kontribusi margin = 1 ------------------------

Hasil Penjualan

Dengan demikian, rumusan untuk menetapkan penjualan minimal dari keuntungan yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:

Biaya Tetap + Laba

|

|

Minimal Penjualan = -----------------------------------

Biaya Variabel

1 -------------------------

Hasil Penjualan

Pada saat menyajikan rencana usaha kepada para investor maupun para kreditor, hal-hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan/pengusaha adalah sebagai berikut :

  1. Usahakan rencana bisnis yang disusun tidak terlalu tebal tetapi lengkap, artinya mencakup berbagai informasi yang dibutuhkan oleh evaluator baik dari piahk investor maupun kreditor untuk melakukan pengambilan keputusan. Uraian lebih rinci sebaiknya dibuat dalam bentuk lampiran. Kuratko dan Hodgetts (2004) menyarankan agar tebal rencana bisnis tidak lebih dari 50 halaman.
  2. Penampilan rencana bisnis harus dibuat menarik karena investor dan kreditor akan memperoleh kesan pertama terhadap perusahaan yang sedang mencari pendanaan dari penampilan rencana bisnis yang diajukan kepada mereka.
  3. Sampul depan rencana bisnis harus memuat nama perusahaan, alamat, nomor telpon perusahaan, dan bulan serta tahun rencana bisnis dikeluarkan. Hal tersebut untuk memudahkan calon investor atau kreditor melakukan komunikasi dengan perusahaan atau pada saat mereka memberikan jawaban balasan terhadap rencana bisnis yang disampaikan perusahaan. Pada bagian dalam dari sampul, harus dituliskan jumlah salinan/copy bisnis yang diedarkan. Hal ini akan memberi kesan kepada calon investor maupun kreditor bahwa mereka adalah pihak yang diprioritaskan oleh perusahaan dalam memperoleh penawaran rencana bisnis.
  4. Rencana bisnis yang baik harus mencantumkan ringkasan eksekutif (executive summary) yang dapat disampaikan dalam 2-3 halaman yang memuat penjelasan mengenai keadaan usaha saat ini. Ringkasan tersebut dapat berisi produk dan jasa yang dihasilkan, manfaat produk bagi pelanggan, ramalan keuangan, tujuan perusahaan dalam jangka panjang (lebih dari lima tahun), jumlah dana yang dibutuhkan, serta manfaat yang akan diterima oleh investor.
  5. Penyusunan rencana bisnis harus diorganisasikan dengan baik.

Rencana usaha yang baik akan mencantumkan risiko utama dari suatu bisnis yang akan dijalankan.